Menulis Dengan Hati Menulis Untuk Keabadian
Menulis adalah ....
Menulis adalah suatu kegiatan mencurahkan segala ide, gagasan,
opini terhadap suatu permasalahan yang terjadi. Namun, menulis dapat berupa
curahan hati ataupun perasaan yang tengah kita rasakan. Dahulu di zaman
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam ketika hendak menulis ayat Al-Qur’an, para shahabat menulisnya di atas pelepah tumbuhan dan kulit hewan. Setelah beberapa
abad berikutnya, barulah para ilmuwan menemukan alat berupa kertas.
Dalam era kemajuan teknologi kegiatan menulis telah mengalami perkembangan. Semua dapat dilakukan melalui jaringan internet seperti aplikasi Blogger, Tumblr, Wattpad, Instagram, Facebook, Wordpress dan lainnya. Tulisan kita dapat dibaca oleh siapa saja dari seluruh penjuru dunia.
Menulis bukanlah suatu hal yang tabu dikalangan masyarakat. Siapapun bisa melakukan pekerjaan menulis. Menulis telah menjadi trend di berbagai kalangan seperti Dokter, Pelajar, Mahasiswa, Politikus, Ulama bahkan masyarakat biasa pun bisa menjadi penulis. Dari menulislah kita bisa memberikan segudang ilmu, harapan, motivasi, dan manfaat untuk orang lain. Di Indonesia, telah melahirkan beberapa deretan penulis-penulis terkenal dengan karya Best Sellernya seperti Asma Nadia, Habiburrahman El-Shirazy, Darwis Tere Liye, Andrea Hirata, Dewi Dee Lestari dan lainnya.
Dalam era kemajuan teknologi kegiatan menulis telah mengalami perkembangan. Semua dapat dilakukan melalui jaringan internet seperti aplikasi Blogger, Tumblr, Wattpad, Instagram, Facebook, Wordpress dan lainnya. Tulisan kita dapat dibaca oleh siapa saja dari seluruh penjuru dunia.
Menulis bukanlah suatu hal yang tabu dikalangan masyarakat. Siapapun bisa melakukan pekerjaan menulis. Menulis telah menjadi trend di berbagai kalangan seperti Dokter, Pelajar, Mahasiswa, Politikus, Ulama bahkan masyarakat biasa pun bisa menjadi penulis. Dari menulislah kita bisa memberikan segudang ilmu, harapan, motivasi, dan manfaat untuk orang lain. Di Indonesia, telah melahirkan beberapa deretan penulis-penulis terkenal dengan karya Best Sellernya seperti Asma Nadia, Habiburrahman El-Shirazy, Darwis Tere Liye, Andrea Hirata, Dewi Dee Lestari dan lainnya.
Menulis adalah suatu perjalanan jiwa, yaaa perjalanan hidup yang
akan menjadi suatu kenangan dan dikenang oleh orang-orang di dunia meskipun
kita bukan orang terkenal. Maka mulailah menulis dengan memberikan manfaat,
membangkitkan jiwa muda millenial untuk bersaing dalam kebaikan.
Sebuah tulisan, akan mampu menciptakan suatu cerita yang begitu menakjubkan
melebihi usiamu
Sebuah tulisan, akan mampu menginspirasi seseorang untuk memulai
menulis
Sebuah tulisan, akan mampu memotivasi untuk tetap berkarya sesuai
dengan kemampuan dan gaya sendiri
Salah satu petikan nasihat dari "Pramoedya Ananta Toer'' bahwa menulis adalah
bekerja untuk keabadian. Karena melalui tulisan kita bisa mencurahkan
sepenggal kisah hidup yang bermakna kepada generasi berikutnya.
Menulis dengan Hati
Well... pasti banyak yang menyangka, memang bisa ya menulis dengan
hati??? Seharusnya menulis dengan tangan. Oke saya akan membahasnya maka
bukalah mata hatimu :D
Menulis dengan hati di sini maksudnya menulis dengan melibatkan
perasaan. Dengan melibatkan perasaan, tulisan akan menjadi lebih hidup,
lebih berwarna, lebih bermakna, lebih menyentuh dan pembaca akan
terhanyut pada rangkaian kata demi kata yang tertuang dalam sebuah tulisan. hal ini juga dapat membuat pembaca merasakan apa yang dirasakan oleh sang penulis.
Perasaan sedih, bahagia, termenung, dan perasaan lainnya. Mereka bisa
merasakan, jika kita menulis dengan hati.
Tulisan adalah sebuah jiwa dan setiap yang berjiwa pasti bisa
menulis, tulisan dengan hati akan sampai ke hati. Lalu bagaimana caranya kita
bisa menulis dengan hati? Yaa menulislah dengan panca indramu, tulislah apa
yang kamu dengar, apa yang kamu lihat, apa yang kamu rasakan. Perbanyaklah
membaca, membaca dan membaca.
Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yang tidak dapat terpisahkan. Karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan kosa kata dan dapat mengekspresikan berbagai kata dengan baik dan mudah. Tulisanmu adalah karyamu, tulisanmu adalah ekspresimu, tulisanmu adalah bahasa hatimu, dari sebuah tulisan kita akan dikenang. Dikenang sebagai orang yang pernah berkarya, dikenang karena tulisannya mampu mengobati luka hati yang mendalam, dikenang karena dapat merubah orang menjadi lebih baik, dikenang karena kita selalu memberikan manfaat, dikenang karena kita pernah ada dibumi ini.
Membaca dan menulis adalah dua kegiatan yang tidak dapat terpisahkan. Karena dengan membaca akan menambah perbendaharaan kosa kata dan dapat mengekspresikan berbagai kata dengan baik dan mudah. Tulisanmu adalah karyamu, tulisanmu adalah ekspresimu, tulisanmu adalah bahasa hatimu, dari sebuah tulisan kita akan dikenang. Dikenang sebagai orang yang pernah berkarya, dikenang karena tulisannya mampu mengobati luka hati yang mendalam, dikenang karena dapat merubah orang menjadi lebih baik, dikenang karena kita selalu memberikan manfaat, dikenang karena kita pernah ada dibumi ini.
Disisi lain kita juga perlu memerhatikan gaya dalam suatu
penulisan. Karena hal itu akan membuat pembaca merasa tidak bosan dan terus
ingin membaca tulisan yang kita buat. Untuk itu, kita bisa memilih gaya mana
yang pantas untuk kalangan anak-anak, remaja, dewasa dan lainnya.
Menulis untuk Keabadian
Di zaman dahulu banyak sekali penulis hebat terutama dikalangan
ulama muslim dunia, diantaranya adalah Ibnu Sina kelahiran Persia (sekarang
bagian Uzbekistan) seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya
adalah tentang filosofi dan pengobatan. Abu Raihan Al-Biruni penulis
ensiklopedia, ketika berusia 27 tahun beliau telah menulis berbagai judul buku
yang bisa dikumpulkan melebihi 120 buku dan masih banyak lagi ilmuwan muslim
yang karyanya sangat memotivasi dan menggetarkan seluruh penjuru dunia.
Kita tidak
pernah bersapa ataupun bertatap muka dengan mereka, namun kita bisa merasakan
ilmu dan karya yang telah mereka curahkan dalam setiap lembaran-lembaran kertas
bertinta. Mungkin menurut sebagian orang hal itu adalah hal yang biasa saja. Namun, bagi
mereka dan bagi pembaca adalah suatu kekuatan yang membangun untuk
selalu terus berkarya demi memajukan dunia.
Menulis adalah
bekerja untuk keabadian. Hidup di zaman dengan
perkembangan ilmu pengetahuan yang tidak canggih tak membuat nama mereka
tergerus oleh waktu, namun nama merekalah selalu dikenang karena memiliki karya-karya
hebat yang mereka torehkan dalam setiap lembaran-lembaran kertas. Dan perjalanan
hidup mereka telah menjadi saksi bahwa mereka bekerja untuk keabadian.
Generasi bangsa adalah generasi penerus, dan kitalah yang berada
diposisi tersebut.
-------------------------------------------------------------------------
Sudah berapa banyakkah
tulisan-tulisan yang sudah kau torehkan?
Sudah berapa banyakkah ilmu yang sudah kau tularkan untuk generasi
berikutnya??
Kemajuan negara ada pada generasi muda yaaa generasi millenial, generasi yang mampu
menggetarkan dunia
Jadikanlah mereka para penulis hebat sebagai motivasi untuk terus
berkarya
Jangan sampai
kita pintar luar biasa, namun tidak satupun yang pernah tertuliskan
Seperti kata
Pramoedya Ananta Toer, kita akan hilang dari sejarah dan masyarakat
Karena itu
menulislah untuk keabadian.
Semua orang pasti memiliki cerita hidup masing-masing
Semua orang pasti memiliki pengalaman hebat yang dapat memotivasi
orang lain
Maka, menulis adalah suatu hal yang dapat mencurahkan apa yang kita
rasakan
Janganlah menunggu inspirasi datang, tapi diri kitalah yang dapat
menghadirkan inspirasi tersebut
Dan mulailah untuk Menulis, Menulis, Menulis ....
Jangan menyerah
untuk masa depan yang cerah.
Menulis adalah
bekerja untuk keabadian.
Dikutip dari berbagai sumber
Dalam pengubahan 2019
Dikutip dari berbagai sumber
Dalam pengubahan 2019
Semoga
Bermanfaat
Mmmmm..m
BalasHapusSemangat ka vivi ...
BalasHapus