Surat Cinta untuk Ibu
Duhai ibu tercinta, engkau wanita pilihan Allah untuk menjadi ibuku. Engkau wanita yang Allah pilih untuk mengandungku selama 9 bulan lamanya. Engkau wanita yang Allah pilih untuk menyusuiku hingga menyapihku selama 2 tahun. Engkau wanita yang Allah pilih untuk merawatku, mendidikku dengan kesabaran. Sabar untuk mengajari aku dan mengenalkanku isi dunia. Sabar memberi tahu hal yang tidak aku ketahui tentang dunia ini. Sabar ketika menghadapi diriku yang sudah mulai nakal. Sabar ketika merawat diriku yang tiba-tiba jatuh sakit. Sabar ketika diriku menurutkan egoku. Sabarmu bagaikan permata berlian yang tiada tara.
Duhai, ibu pelipur laraku. Bukan aku yang
memilihmu menjadi ibuku hingga kini kau menjadi ibuku. Bukan juga karena engkau
menginginkan aku untuk menjadi anakmu. Tapi karena Allah yang telah memilihmu
untuk menjadi ibuku.
Duhai, ibu wanita surga bidadari dunia. Telah
banyak goresan tinta untuk melukiskan tentang dirimu. Engkau tidaklah wanita
semulia bunda Khadijah yang banyak berjasa dalam dakwah agama islam dan
mendapat salam langsung dari Allah. Engkau tidaklah setakwa bunda Aisyah yang
cerdas, cantik dan menghafal ribuan hadist. Engkau tidaklah setabah Fatimah
binti Muhammad yang selalu sabar dalam menjalani hidup sederhana tanpa bermegah-megahan.
Engkau tidaklah sekaya Ratu Bilqis yang mempunyai banyak harta. Engkau tidaklah
secantik bunda Zulaikha yang pernah pudar kecantikannya.
Namun atas izin Allah
kecantikan yang ia miliki kembali merekah di wajahnya. Tetapi engkau adalah
wanita akhir zaman yang Allah takdirkan sebagai ibuku. Wanita terbaik yang
memiliki cinta dan kasih sepanjang masa. Dan aku bersyukur karena Allah sudah
memilihkan engkau menjadi ibuku.
Sumber : Buku “Shaleha
Is Me”
Komentar
Posting Komentar